Suku Karo yang Bersahaja
Berbicara tentang Sumatera Utara, pasti orang berfikir tentang suku Batak yang berbicara dengan suara lantang dan aksen/dialog yang agak kasar. Meski cara berbicara nya kasar namun percayalah, orang Batak biasanya tulus dan apa adanya. Oke, tapi pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang berasal dari tanah Karo, Sumatera Utara..? Jenis suku Batak ini cukup unik, karena ini adalah tipe Batak yang 'lembut' dan lebih 'kemayu' dibanding suku Batak lain.
Tanah Karo adalah sebuah kabupaten dengan luas kurang lebih 2.127,25 kilometer persegi dan berjarak kurang-lebih 76 kilometer dari kota Medan. Jalan yang harus ditempuh dari Medan ke Kabanjahe, ibukota Tanah Karo penuh liku, karena Tanah Karo adalah dataran tinggi yang dilengkapi dengan 2 gunung berapi dalam 1 Kabupaten, yaitu gunung Sinabung dan gunung Sibayak, serta banyak gunung tidak berapi lainnya. Jadi, jangan heran jika suhu di kabupaten ini berkisar 16-18 derajat celcius saja.
Suku Karo memiliki 5 marga utama, dikenal dengan istilah merga silima. Merga silima sendiri terdiri dari marga Ginting, Sembiring, Perangin-angin, Tarigan, dan Karo-karo. Jadi jika Anda berkenalan dengan orang 'Batak' dengan salah satu marga tersebut, maka mereka adalah suku Karo dan jangan gunakan istilah 'HORAS' untuk menyapa nya, melainkan 'Mejuah-juah'.
Secara umum, sifat orang-orang suku Karo lebih mudah tersinggung dibanding suku Batak lainnya. Jadi jangan heran jika banyak suku Karo yang justru kurang 'klop' dengan teman sesama suku Batak, terutama Batak Toba karena logat nya yang cenderung lebih kasar dibanding suku Karo. Wanita Karo adalah wanita yang tangguh dan memiliki jiwa pejuang yang tinggi. Secara umum tidak terlalu modis, namun 'Jago cari makan'. Cerdas dan memiliki gengsi tinggi tentang kehormatan keluarga, sehingga jangan heran ketika bertemu dengan suku Karo yang cerdas dan memiliki prestasi tinggi di kampus-kampus ternama, namun berasal dari keluarga petani di kampung nya. Suku Karo terkenal romantis, suka berpantun dan berpuisi. Jika Anda mencoba mencari lagu cinta dalam bahasa Karo maka Anda akan menemukan banyak sekali lagu dengan lirik mesra nan romantis.
Oh ya, mata pencarian utama di Tanah Karo adalah bertani. Jangan heran ketika bertamu ke Tanah Karo dan melihat bahwa ladangnya lebih bersih dibanding rumahnya. Bagi petani Karo, ladang yang bersih dari rumput itu jauh lebih bernilai daripada rumah yang bersih. Hahahaha, ini kenyataan loh...
Berikut ini kita akan mengulas kehidupan masyarakat Karo dan kebiasaannya.
- Kam - Ndu
Istilah 'Kam' jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya Kamu, dengan level bahasa 'tingkat tinggi'. Orang Karo menggunakan istilah ini sebagai kata ganti orang kedua sebagai 'SUBJEK' atau 'SAPAAN'.
Contoh :
"Eh, mau kemana Kam?" yang artinya, "eh kamu mau kemana?"
"Kam nya itu" yang artinya, "terserah kamu"
Istilah Ndu sebagai kata ganti untuk menyatakan kepemilikan,
Contoh:
"Siapa namandu?" yang artinya "Nama kamu siapa?"
"Ini untuk ndu" yang artinya "Ini buat kamu"
Jadi, sebaiknya hindari kalimat dengan bunyi "Siapa nama Kam" atau "Dimana nama Kam", sebenarnya tidak salah namun terdengar dan terkesan aneh bagi si Suku Karo sendiri, alih-alih sok akrab malah membuat lawan bicara Anda yang Suku Karo merasa kurang nyaman. - Bibik, Bapak, Kila, Mama, Mami
Jika Anda bertemu dengan orang tua di suku Karo yang berjenis kelamin perempuan, sapalah dia dengan sapaan "Bibik", karena ini menunjukkan bahwa Anda sopan dan menghargai beliau. Jika Anda bertemu dengan bapak-bapak di suku Karo, maka sapalah dengan sapaan "Bapak".
TIPS..!!
Jika anda laki-laki dan ingin menyapa seorang Bapak dan anak gadisnya atau ayah dari pacar Anda yang berasal dari tanah Karo maka sapalah sang Bapak tersebut dengan sapaan "Mama".
Jika anda laki-laki dan ingin menyapa seorang Ibu dan anak gadisnya atau Ibu dari pacar Anda yang berasal dari tanah Karo maka sapalah sang Ibu tersebut dengan sapaan "Mami".
Jika anda perempuan dan ingin menyapa seorang Bapak dan anak laki-lakinya atau ayah dari pacar Anda yang berasal dari tanah Karo maka sapalah sang Bapak tersebut dengan sapaan "Kila".
Jika anda perempuan dan ingin menyapa seorang Ibu dan anak laki-lakinya atau Ibu dari pacar Anda yang berasal dari tanah Karo maka sapalah sang Ibu tersebut dengan sapaan "Bibik". - Turang, Senina, Impal
Sapalah lawan jenis Anda yang berasal dari tanah Karo dengan sebutan Turang, rayulah lawan jenis Anda dengan istilah Impal, dan sapa yang sejenis dengan Anda dengan sapaan Senina jika ingin akrab dan merebut hati sang suku Karo di perantauan. - Lembu
Jangan mencari sop sapi, daging sapi, rendang sapi, sate sapi dkk di Tanah Karo, gantilah si Sapi dengan Lembu karena di Tanah Karo orang-orang menyebutnya Lembu. - Pasar, Pajak, Galon, Kereta
Orang Karo menyebrang di PASAR, berbelanja di PAJAK, mengisi bensin di GALON dan mengendarai KERETA jika beraktifitas. Oke, penjelasan singkatnya orang di Tanah Karo menyebut Jalan Raya dengan istilah Pasar, menyebut Pasar dengan istilah Pajak, menyebut Pom Bensin dengan istilah Galon, menyebut Sepeda Motor dengan istilah Kereta. Sepertinya tidak hanya di tanah Karo tapi hampir seluruh bagian Sumatera Utara - Aceh memakai istilah ini CMIIW.
Yah, begitulah sedikit pembahasan kita tentang suku Karo. Buat yang kangen Tanah Karo, yuk pulang sekalian liat Sinabung :D
0 comments